M1CRO
Micro

M1CRO

Mia 1 Cyber Reverenced Organization.

Cerita : Si Kembar Penemu Ramuan Ajaib


Cerita : " SI KEMBAR PENEMU RAMUAN AJAIB "

SI KEMBAR PENEMU RAMUAN AJAIB


Pada suatu hari hiduplah seorang suami istri bernama Pak Karim dan Ibu Solekha, umur mereka sudah 60 tahun, tetapi mereka belum juga di karuniai seorang anak. Pada suatu hari ibu solekha bermimpi melihat seorang kakek-kakek yang sedang menanam bibit, terdengar suara entah darimana asalnya, suara itu berkata, “hai solekha !, ambilah terong yang ku tanam disamping rumah mu, terong itu berwarna setengah hijau setengah ungu dan belah terong itu menjadi dua sama rata. Didalam terong tersebut berisi seorang bayi laki-laki yang kembar dan bayi itu harus kau beri nama Tejo dan Teung , Tejo artinya terong hijau dan Teung artinya terong ungu , tapi ada satu hal yang harus kamu ingat, kelak besar nanti anak mu harus mencari sebuah peti yang berisi ramuan ajaib dan telah ku letakkan peta petunjuk dimana letak ramuan ajaib itu .Apabila kau tidak menepati syaratku akan ku ambil kembali anakmu!,” setelah mimpi itu selesai terbangunlah ibu solekha dari tidurnya. Lalu, ibu Solekha menceritakan , mimpinya itu pada suaminya. Dan mereka sepakat untuk mengambil terong yang berada di samping rumahnya itu dan juga mereka berjanji akan menepati syarat nya. Setelah mereka belah bagi rata itu berisi seorang bayi laki-laki yang kembar yang tertulis H dan U pada leher bayi kembar tersebut . H pada leher Tejo dan U pada leher Teung . Mereka sangat gembira ketika melihat bayinya dan mereka juga menemukan sebuah peta didalam terong tersebut.
Mereka merawat bayi itu dengan kasih sayang yang tulus, hingga tidak terasa umur Tejo dan Teung sudah 17 tahun. Pak Karim dan Ibu Solekha ingat akan syarat yang diberikan oleh kakek – kakek dalam mimpi nya .Mereka menceritakan mimpi yang dialami oleh ibu Solekha . Setelah mereka ceritakan mimpinya kepada anaknya, Tejo dan Teung bersedia untuk melakukan syarat nya itu. Berangkatlah mereka, dengan membawa sedikit perbekalan pada pagi hari.
Mereka menuju hutan, sesuai dengan peta yang mereka punya, sesampinya di hutan yang di tuju, mereka beristirahat di sebuah gua dan makan bekal yang mereka bawa, setelah selesai istirahat mereka melanjutkan perjalanan sesuai peta. Peta tersebut menuju sebuah gua yang didalamnya terdapat rawa-rawa, mereka bingung mengapa peta menujukan ke sebuah gua yang terdapat rawa. Ternyata diujung rawa ada sebuah peti yang berisikan ramuan ajaib. Tanpa berfikir panjang mereka melewati rawa, tanpa disengaja ternyata ada seekor buaya yang besar dan siap menerkam mereka, mereka berusaha menjauh dari buaya namun Teung terjepit akar pohon yang menjalar di dalam rawa, tanpa rasa takut Tejo mengambil sebuah kayu besar yang runcing dan menancapkan nya ke mulut buaya yang hampir menelan Teung. Akhirnya mereka selamat dan berhasil mengambil peri ramuan ajaib , namun saat mereka beranjak keluar gua, terdengar suara , “Akhirnya kalian berhasil mengambil ramuan ajaib tersebut, cepat pulang karena keadaan dirumah sedang genting !!” mendengar suara tersebut mereka terheran heran , dari mana suara tersebut dan mengapa dia mengucapkan bahwa keadaan di rumah sedang genting .
Hari sudah gelap mereka beranjak pulang ke rumah dengan membawa ramuan ajaib, sampai dirumah hari sudah mulai pagi, “nek…nenek…kek.. kakek…” panggil Tejo dan Teung. Keadaan rumah gelap lalu mereka menyelinap masuk, mereka melihat nenek dan kakek sedang terdidur nyenyak     . karena tidak ingin menganggu mereka langsung tidur dikamar mereka.
Ayam sudah berkokok Tejo dan Teung beranjak bangun dari tidurnya dan bingung mengapa nenek dan kakek tidak bangun juga. Padahal mereka masih bernafas dan jantungnya masih berdetak, ternyata benar kata suara yang terdengar di gua keadaan rumah sedang genting.
Tejo pun berfikir mungkin dengan ramuan ini nenek dan kakek bisa terbangun dari tidurnya. Dengan mengambil ramuan dan memberikan ramuan tersebut ke mulut nenek dan kakek . sekejap ramuan tersebut bereaksi dan berhasil membangunkan nenek dan kakek dari tidurnya.
Setelah terbangun dari tidurnya nenel dan kakek menceritakan mengapa bisa seperti ini, ternyata nenek dan kakek sudah tertidur selama kalian pergi atau sekitar 1 hari di sebabkan karena nenek dan kakek memakan sayur terong yang mereka tanam kemarin pagi.
Itu artinya nenek dan kakek jangan memakan dan menanam apapun yang berhubungan dengan terong karena terong sangat erat hubungannnya dengan Tejo dan Teung.

Mereka pun berjanji tidak akan menanam dan memakan terong sampai kapan pun. Dan mereka menjadi keluarga yang bahagia selama lamnya.