Beberapa angka dalam Bahasa jawa memiliki penyebutan yang berbeda beda. Usut punya usut,di balik penyebutan yang berbeda itu, di dalamnya menyimpan sebuah makna yang mana makna ini berhubungan dengan umur manusia.
Angka 11 - 19
Angka belasan dalam bahasa jawa. dibaca dengan "welas" misalnya 11 dibaca sewelas 12 dibaca kalihwelas dan seterusnya. Kenapa dengan "welas"? karena pada umur belasan manusia sudah mengenal yang namanya welas kasih atau kasih sayang pada seseorang terutama lawan jenis. Maka dari itu, bilangan belasan diangka Jawa diganti dengan welas.
Angka 20 - 29
Begitu juga dalam puluhan. Angka 20-29 tidak di ucapkan "rong puluh" tapi "Rolikur." ya, dengan menggunakan Likur. Likur berasal dari kalimat " Linggah kursi" yang artinya duduk di kursi. Makna dari duduk dikursi adalah umumnya, pada umur 20-29 itu saatnya manusia sudah punya pekerjaan. Pekerjaan disini dilambangkan dengan duduk di kursi seperti layaknya orang yang sedang bekerja. Namun perlu di ingat, angka 25. tidak di ucapkan "lima likur" tapi Selawe
Selawe berasal dari kalimat seneng lanang wedok. yang maknanya pada umur 25 seorang manusia umumnya sudah mencapai puncak asmara. mereka mulai memikirkan rumah tangga dan sebagainya.
Angka 50
Angka 50 dalam Bahasa Jawa diucapkan Seket. Kenapa seket? Kenapa tidak Lima puluh? karena Seket sendiri mempunyai arti yaitu pada umur 50, biasanya manusia sudah mulai menua. Dengan di tandai rambut memutih (beruban) atau bahkan rontok hingga botak. Seket sendiri berasal dari kalimat Seneng kethonan yang artinya suka memakai tutup/ topi/kopiah.
Angka 60
Yang terakhir adalah angka 60. 60 diucapkan Sewidak bukan Nempuluh. Sewidak sendiri artinya Sejatine Wis Wayahe Tindak yang artinya dalam bahasa indonesia sejatinya sudah saatnya pergi.
Orang orang jawa percaya bahwa pada umur 60 sudah saatnya banyak bertobat, perbanyak ibadah, menyerahkan semuanya pada tuhan, karena sudah tidak banyak waktu yang tersisa jika sudah memasuki umur 60 tahun.
Namun hal ini tidak sepenuhnya benar karena seperti yang kita ketahui, kematian seseorang tidak ada yang tahu kecuali tuhan yang maha kuasa.
Bagaimana? Sudah tau asal usul penyebutan angka dalam bahasa jawa?
2 komentar
Tulis komentar